Pages

Wednesday, July 17, 2013

Nielsen: Brosur Efektif Sebagai Alat Promosi

JAKARTA, KOMPAS.com - Associate Director Consumer Panel Services Nielsen Indonesia, Hellen Katherina, menyebutkan, brosur merupakan sumber yang yang paling umum dalam melakukan promosi suatu produk. Brosur bahkan lebih efektif ketimbang televisi, koran, dan radio.

"(Brosur) efektif. Itu conversion rate yang sangat tinggi artinya setengah dari semua orang yang terima brosur akhirnya beli barangnya," ujar Hellen kepada Kompas.com, di Jakarta, Selasa ( 1/11/2011 ). Ini ditandai dengan dari 49 persen konsumen yang menerima brosur, sebanyak 24 persennya membeli produk.

Detilnya, menurut hasil survei Nielsen, dari 49 persen konsumen rumah tangga yang menerima brosur, maka ada 47 persen yang membacanya. Lalu, ada 33 persen konsumen melakukan kunjungan ke toko. Dan, sebesar 24 persen, menemukan dan melakukan pembelian produk.

Mengapa demikian? Ini karena brosur dapat memuat lebih banyak detail mengenai produk yang dipromosikan. Dan, konsumen dapat menyimpan brosur selama 2-3 minggu. Akan tetapi, brosur punya kelemahan yakni jangkauannya yang terbatas.

Iklan melalui koran atau media bisa lebih banyak menjangkau konsumen. Tapi kelemahannya, biasanya media hanya bisa menampilkan beberapa produk di halamannya. Di mana, bagi penjual, hal yang penting dalam beriklan adalah untuk menonjolkan tampilan produknya.

sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/11/01/23385683/twitter.com

Friday, July 12, 2013

Standard Format File yang Akan Dicetak

Idealnya, format file design yang diberikan kepada percetakan merupakan file asli dari software yang memproduksi file tersebut dengan font (jenis tulisan) yang telah dikonversi.
Contoh: corel draw (.cdr) , adobe illustrator (.ai) , pdf, dll.

Tetapi jika file design yang ada adalah format bitmap, seperti .jpg , .tiff , .psd , dll. maka sebaiknya minimal dpi yang digunakan adalah 300 dpi dengan perbandingan ukuran 1:1.

Jika file design tersebut akan dicetak dengan offset printing, sebaiknya dibuat proof print dahulu agar bisa dicek apakah ada yang pecah / blur.

Selain itu, pastikan semua komponen (seperti image atau photo) di dalam file design tersebut tidak melanggar hak cipta. Chirpy Printing selaku percetakan tidak bertanggung jawab atas isi cetakan.

Tuesday, July 2, 2013

Proses Kerja / Work Flow Chirpy Printing

  1. Pelanggan menghubungi Chirpy Printing untuk menanyakan harga untuk produk dengan spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya.
  2. Setelah proses perhitungan selesai, Chirpy Printing memberikan harga penawaran.
  3. Jika harga yang ditawarkan sudah disetujui, maka Chirpy Printing akan datang ke kantor pelanggan untuk mengambil design atau materi design.
  4. Setelah proses design selesai, Chirpy Printing akan datang ke kantor pelanggan untuk mengantarkan proof print yang menjadi acuan produk akhir.
  5. Jika proof print sudah disetujui, maka Chirpy Printing akan melakukan proses cetak beserta proses finishing dalam waktu yang secepatnya.
  6. Setelah produk akhir yang telah dikirim Chirpy Printing ke kantor pelanggan dan diterima dengan baik, maka pembayaran akan dilakukan secara pembayaran di tempat atau cash-on-delivery.